MAAF

Masih adakah cinta untukk q?

Padahal diriku sudah menyakitimu

Masih adakah rasa?

Padahal aku sudah membuat rasamu mati

Aku menyakitimu,

Memuat hatimu perih

Membuat butiran mutiara matamu terjatuh sia-sia

Maaf kan diriku yang telah menyakitimu

Sungguh aku tak bermaksud membuat hatimu sakit

Tau kah kau, sejujurnya aku mersa sangat bersalah

Karena ulahku, kau menjadi seperti ini

Maaf . . . . .

Aku harap kau bisa memaafkan diriku

KATA CINTA

Jika memang cinta itu indah, mengapa masih ada yang tersakiti oleh cinta?

Jika memang cinta itu suci, mengapa masih ada yang ternodai oleh cinta?

Dan jika cinta itu tulus dari hati, kenapa masih ada yang hanya menginginkan hartanya?

Dengan mudahnya seseorang mengucap kata cinta,

Padaha belum tentu dia mengerti arti cinta yang sesungguhnya,

Para pujangga yang selalu membuat kata-kata manis tentang cinta, belum tentu mengerti,

Para pemain api cinta apalagi?

SEBUAH AMBISI

Detik demi detik berubah menjadi puluhan menit

Waktuku terasa kian menyempit

Berusaha dengan sekuat tenaga

Berfikir kian lebih keras untuk mencapai yang diinginkan

Berharap pada tuhan agar ilham turun kepada ku

Semoga do’a terkabulakan

Dengan usaha yang keras dan keinginan yang kuat

Memaksaku untuk terus bisa

TAKDIR

di tengah gelapnya malam
di tengah redupnya cahayai sertai dengan lelambaian daun yang tertiup angin
inilah dunia
inilah kehidupan kita
yang penuh dengan fatamorgana
penuh dengan kebohongan,kebencian dan kemunafikan

roda kehidupan telah berputar
tak mungkin bisa kita menghentikanya
kita hanya bisa merasakanya
mengalaminya dan menjiwainya

Takdir
inilah takdir
takdir yang telah menuntun kita
takdir yang seolah menjadi pemimpin kita

penyesalan

tetes demi tetes rerintikan hujan mengguyur tubuhku
detik demi detikwaktu terbuang sia-sia
sebuah tatapan tanpa ilusi
sebuah senyuman tanpa arti

penyesalan dan penyesalan
yang kini selalu ada di benakku

menangis . . . . . . .
teringat akan dosa-dosa yang pernah aku lakukan
teringat akan

pintaku

ya Allah, butakanlah mataku agar aku tak bisa memandangi wajahnya
ya Allah,tulikanlah telingaku agar aku tak bisa mendengarkan suaranya
ya Allah,bisukanlah mulut ini,agar aku tak bisa mengucapkan kata-kata yang kotor
ya Allah, ampuni hamba . . . . .
hamba hanyalah makhluk lemah tak berdaya yang berlumur dosa

Penderitaan

keheningan malam yang mencekam
kesunyian malam yang merajalela
keterpurukan hati
keterasingan diri
itu semua yang kini ku rasakan
pahit, . . . . .
getir . . ..  . .
kucoba melaluinya dengan senyuman

munafik rasanya jika aku bilang aku  bahagia
karena pada dasarnya . . . .
aku menderita