di tengah gelapnya malam
di tengah redupnya cahayai sertai dengan lelambaian daun yang tertiup angin
inilah dunia
inilah kehidupan kita
yang penuh dengan fatamorgana
penuh dengan kebohongan,kebencian dan kemunafikan
roda kehidupan telah berputar
tak mungkin bisa kita menghentikanya
kita hanya bisa merasakanya
mengalaminya dan menjiwainya
Takdir
inilah takdir
takdir yang telah menuntun kita
takdir yang seolah menjadi pemimpin kita
Kamis, 16 Februari 2012
penyesalan
tetes demi tetes rerintikan hujan mengguyur tubuhku
detik demi detikwaktu terbuang sia-sia
sebuah tatapan tanpa ilusi
sebuah senyuman tanpa arti
penyesalan dan penyesalan
yang kini selalu ada di benakku
menangis . . . . . . .
teringat akan dosa-dosa yang pernah aku lakukan
teringat akan
detik demi detikwaktu terbuang sia-sia
sebuah tatapan tanpa ilusi
sebuah senyuman tanpa arti
penyesalan dan penyesalan
yang kini selalu ada di benakku
menangis . . . . . . .
teringat akan dosa-dosa yang pernah aku lakukan
teringat akan
Diposting oleh milla di 19.10 0 komentar
pintaku
ya Allah, butakanlah mataku agar aku tak bisa memandangi wajahnya
ya Allah,tulikanlah telingaku agar aku tak bisa mendengarkan suaranya
ya Allah,bisukanlah mulut ini,agar aku tak bisa mengucapkan kata-kata yang kotor
ya Allah, ampuni hamba . . . . .
hamba hanyalah makhluk lemah tak berdaya yang berlumur dosa
ya Allah,tulikanlah telingaku agar aku tak bisa mendengarkan suaranya
ya Allah,bisukanlah mulut ini,agar aku tak bisa mengucapkan kata-kata yang kotor
ya Allah, ampuni hamba . . . . .
hamba hanyalah makhluk lemah tak berdaya yang berlumur dosa
Diposting oleh milla di 19.07 0 komentar
Rabu, 08 Februari 2012
Penderitaan
keheningan malam yang mencekam
kesunyian malam yang merajalela
keterpurukan hati
keterasingan diri
itu semua yang kini ku rasakan
pahit, . . . . .
getir . . .. . .
kucoba melaluinya dengan senyuman
munafik rasanya jika aku bilang aku bahagia
karena pada dasarnya . . . .
aku menderita
kesunyian malam yang merajalela
keterpurukan hati
keterasingan diri
itu semua yang kini ku rasakan
pahit, . . . . .
getir . . .. . .
kucoba melaluinya dengan senyuman
munafik rasanya jika aku bilang aku bahagia
karena pada dasarnya . . . .
aku menderita
Diposting oleh milla di 18.11 0 komentar
Rabu, 01 Februari 2012
manusia lemah
ketika tetesan embun membasahi bumi pertiwi . . . . .
ketika alunan musik mengiringi suara" merdu . . . . .
ku teteskan butiran" kepedihan yang mendalam,
benih" kebencian merasuk keseluruh tubuh,
membuat sesak renung jiwa
ingin rasanya aku menangis . . . . .
merintih . . . . . .
menjerit . . . . .
namun, ku urungkan niatku itu,
karena aku tau,,,,, aku hanyalah,
manusia yang tak berdaya
ketika alunan musik mengiringi suara" merdu . . . . .
ku teteskan butiran" kepedihan yang mendalam,
benih" kebencian merasuk keseluruh tubuh,
membuat sesak renung jiwa
ingin rasanya aku menangis . . . . .
merintih . . . . . .
menjerit . . . . .
namun, ku urungkan niatku itu,
karena aku tau,,,,, aku hanyalah,
manusia yang tak berdaya
Diposting oleh milla di 18.42 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)